Marikita kembali sejenak ke masa ketika malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Maria, ibu dari Yesus, agar kita dapat melihat gambaran utuh mengenai siapa Yesus yang lahir di kandang domba itu. Malaikat itu mengatakan kepada Maria bahwa bayi yang akan lahir melalui rahimnya adalah Anak Allah Yang Mahatinggi, kepada-Nya akan dikaruniakan takhta
LUKAS 21-20 YESUS LAHIR DI BETLEHEM PARA GEMBALA MENGUNJUNGI BAYI YESUS Penguasa Romawi, Kaisar Agustus, memerintahkan agar setiap orang didaftarkan. Jadi, Yusuf dan Maria harus pulang ke kota kelahiran Yusuf, yaitu Betlehem, di sebelah selatan Yerusalem. Karena Betlehem penuh dengan orang-orang yang mau mendaftarkan diri, satu-satunya tempat yang bisa digunakan Yusuf dan Maria untuk bermalam adalah sebuah kandang untuk keledai dan binatang lainnya. Di sanalah Yesus dilahirkan. Maria membungkus dia dengan kain dan membaringkannya di palungan, yaitu tempat makan binatang. Jelas, Yehuwa-lah yang mengatur agar Kaisar Agustus membuat undang-undang pendaftaran ini. Dengan begitu, Yesus dapat dilahirkan di Betlehem, kampung halaman leluhurnya, Raja Daud. Kitab Suci telah lama menubuatkan bahwa Betlehem akan menjadi kota kelahiran sang Penguasa yang dijanjikan.​—Mikha 52. Ini benar-benar malam yang istimewa! Di luar, di padang rumput, cahaya cemerlang tiba-tiba memancar di sekeliling para gembala yang sedang berkumpul. Itu adalah kemuliaan Yehuwa! Seorang malaikat memberi tahu para gembala itu, ”Jangan takut! Aku membawa kabar baik tentang sukacita besar yang akan dirasakan semua orang. Sebab hari ini, di kota Daud telah lahir bagi kalian seorang penyelamat. Dia adalah Kristus dan Tuan. Inilah tanda bagi kalian Kalian akan menemukan bayi yang terbungkus kain dan berbaring di palungan.” Lalu, malaikat-malaikat datang dan mengatakan, ”Kemuliaan bagi Allah di surga, dan damai di bumi bagi orang-orang yang menyenangkan Dia.”​—Lukas 210-14. Ketika para malaikat itu pergi, gembala-gembala itu berkata, ”Ayo kita langsung ke Betlehem dan melihat apa yang terjadi, yang Yehuwa beri tahukan kepada kita.” Lukas 215 Mereka cepat-cepat pergi dan menemukan Yesus yang baru lahir, persis di tempat yang dikatakan sang malaikat. Sewaktu para gembala menceritakan apa yang dikatakan malaikat, semua yang mendengarnya merasa kagum. Maria menyimpan semua itu dalam hatinya dan merenungkan artinya. Sekarang, banyak orang percaya bahwa Yesus lahir pada 25 Desember. Tapi pada bulan Desember, daerah Betlehem biasanya dingin, sering hujan, dan kadang malah bersalju. Jadi pada bulan itu, para gembala tidak mungkin berada di luar pada malam hari bersama kawanan domba mereka. Selain itu, kaisar Romawi tidak mungkin meminta rakyatnya mengadakan perjalanan berhari-hari pada musim dingin untuk mendaftarkan diri, karena rakyat pada waktu itu sudah membencinya. Jadi, Yesus kemungkinan besar lahir kira-kira pada bulan Oktober.
Selainmasalah kapan Yesus lahir, mengenai tempat dimana Yesus dilahirkan Maria perlu pula penulis angkat kembali, yang menyatakan Yesus dilahirkan di kandang sapi ataupun di kandang domba. Pun disini kita sebenarnya tidak mempermasalahkan jijik tidaknya Maria terhadap kotornya kandang sapi. Semua orang tahu dan faham bahwa tidak ada
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Inspirasi tulisan kecil ini berangkat dari Injil Lukas 215-20. Teks injil Lukas ini, dibaca pada perayaan Natal pagi, 25 Desember 2021. Teks bacaan Injil ini, dibacakan di seluruh Gereja Katolik pagi ini. Dan pagi ini saya ke Gereja Santa Bernadeth Pangkalpinang, saya pun mendengarkan teks Injil Lukas 2 15-20 Gereja Santa Bernadeth ini, anak-anak yang berumur di bawah 10 tahun masih belum bisa diizinkan untuk ke Gereja. Bagi orang-orang dewasa pun, masih terbatas, kursi Gereja yang biasanya diisi oleh 7-9 orang, selama pandemi hanya diizinkan sekursi empat orang saja. Sangat terbatas! Karena pembagian itu, maka semalam isteri ke Gereja dan pagi ini saya yang ke Gereja. Anakku hanya ikut perayaan secara online. Walaupun, anakku merengek untuk ikut ke Gereja pagi ini, pukul wib. Tetapi kami tidak mengizinkan, karena permintaan dari satgas Nataru Gereja untuk tidak membawa anak-anak. Dan memang benar, ketika pagi ini saya ke Gereja, saya menjumpai beberapa keluarga ke Gereja membawa anak-anaknya, mereka disuruh pulang ke rumah oleh satgas Nataru. Warta Malaikat kepada Para GembalaMalaikat itu utusan Allah. Penginjil Lukas menceritakan bahwa malaikat datang ke tempat para gembala di malam hari, membawa berita sukacita kepada para gembala. Berita sukacita itu, disampaikan kepada para gembala karena mereka itu berdekatan dengan tempat kelahiran Yesus. Tidak hanya itu, tetapi "palungan" tempat Yesus dibaringkan adalah milik domba-domba mereka. Dan karena itu pula, Allah berkendak baik untuk membawa sukacita kegembiraan itu, pertama-tama untuk para gembala dan domba-domba. Melalui berita malaikat yang datang kepada mereka, para gembala pun bergegas berangkat ke tempat lahirnya gembala bersama domba-domba ke tempat kelahiran Yesus. Mereka menjumpai Maria, Yusuf, dan Yesus. Mereka melihat Yesus yang sedang berbaring di dalam palungan. Bagi para gembala dan domba, tatapan mereka tertuju kepada Yesus, langsung terkonek, bahwa Yesus adalah sahabat dan teman seperjalanan mereka. Karena kehadiran-Nya melalui cara dan "jalan bersama" mereka. Bagi banyak orang mungkin cara dan jalan yang ditempuh Maria dan Yusuf, yang dikehendaki Allah, merupakan jalan yang tidak manusiawi, bahkan mungkin terbilang jorok. Wakapolda Babel, bukti negara hadir dalam keamanan Natal di Gereja Paroki Sungailiat 24/12/2021 Cara dan jalan yang terpilih ini karena kebekuan, ketertutupan, dan sikap egoisme manusia zaman itu terhadap situasi Maria dan Yusuf yang sedang dalam perjalanan, yang hendak ke Nasaret untuk mengikuti sensus jiwa. Sebanyak orang yang ada di pinggir jalan dan rumahnya diketok oleh Maria dan Yusuf ditengah malam, tak satu pun yang bersedia membuka pintu rumah dan ruang hatinya untuk menerima calon bapak dan ibu Yesus. Pilihan Maria dan Yusuf ialah kandang domba milik para gembala, menjadi rumah persalinan sangat jelas bahwa cerita Lukas ini, tak menghadirkan dokter atau perawat yang membantu persalinan Maria. Hanya Maria dan Yusuf yang mengetahui. Dan hal ini bukan sesuatu yang baru. Ketika ibuku melahirkan saya pun pada tahun 1970-an, tak ada dokter dan perawat, yang membantu persalinan ibuku. Padahal menurut cerita keluargaku, saya dilahirkan dengan posisi "sun sang", alias lahir dengan posisi kaki duluan. Anggota keluarga sendiri yang ada dan datang dalam peristiwa kelahiran saya.. Bagaimana dengan Maria yang melahirkan Yesus pada tahun 4 atau 6 sebelum Masehi? Adakah dokter atau perawat atau bidan? Entahlah...! Mungkin dapat dizinkan untuk berpikir secara kontekstual con-text tetapi tidak untuk malaikat kepada para gembala dan domba, memiliki makna tersendiri. Makna yang boleh diangkat ialah 1. Allah dalam wujudnyata Yesus mau mengangkat derajat kemanusiaan para gembala. Bahwa mereka adalah pekerja kecil, upahan namun diperhatikan oleh Allah. Ini bukti Allah solider dan peduli kepada orang-orang kecil, termasuk pada alam yang diwakili domba-domba. Maka tidak heran, kandang Natal dengan penampilan para gembala dan domba-domba serta alam pohon-phonan. 2. Allah dalam wujudnyata Yesus memakai para gembala, dan domba sebagai wakil alam menjadi saksi hidup dan selamanya akan berita sukacita kelahiran Yesus. Dalam konteks ini, alam dimaknai sebagai bukti "lidik jari" atau "telapak kaki" Allah. Maka pohon Natal, menandai makna terdalam bagi orang kristiani yaitu dipanggil untuk menghargai dan menghormati alam raya sebagai "sidik jari" atau "telapak kaki" rela turun dan membantu manusia menyucikan palungan hatinyaPenginjil Lukas melukiskan dalam Lukas 2 15-20, bahwa ketika para gembala dan domba-dombanya datang ke tempat kelahiran Yesus, didapati Yesus sedang berbaring di dalam palungan. Palungan adalah wadah, tempat yang terbuat dari kayu atau kulit domba. Tempat itu dipakai para gembala untuk meletakkan makanan dan air untuk domba-dombanya. Dan domba-domba memakannya dari palungan itu. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi palungan itu. Tentu tidak bersih, kotor, dan jorok. Walau demikian akal Maria tak dikacaubalaukan oleh situasi orang yang menolak dia untuk melahirkan Yesus di rumah mereka. Justru akal sehat Maria masih waras, sehingga mengambil sehelai kain lampin membentang dan memberi alas dalam palungan, sehingga Yesus dapat Kekristenan, disebutkan symbol. Simbol memiliki jamak makna. Dan makna yang ditandai pada sesuatu itu punya bernas nilai atau makna. Salah satunya, kain lampin sebagai simbol kesucian, ketulusan, dan cahaya putih. Karenanya, seseorang yang mau dibaptis, kain putih ini pun salah satu sarana yang disiapkan oleh orang yang mau dibaptis, selain lilin dan nama baptis, dll. Tidak hanya itu, gerak pun memiliki symbol dengan makna tersendiri. Dalam palungan Yesus dibaringkan. Ketika Yesus dibaringkan, Yesus sebagai anak yang hidup akan bergerak. Daya gerak-Nya dalam palungan menandai makna bahwa Yesus sang bayi mungil sedang membersihkan sesuatu. Gerak anak kecil tentu tanpa sadar, tanpa arah, namun dibaca dan didalami sebagai sebuah proses gerak untuk membersihkan karena palungan merupakan symbol hati, batin manusia maka kehadiran Yesus di palungan sebagai pembersih hati, pembersih nurani, palungan hati manusia. Dengan cara kehadiran Yesus yang begitu simbolik, hampir pasti bahwa kedatangan-Nya adalah penyelamatkan semua orang, menyelamatkan alam raya ini. Ia datang dan membangunkan jiwa dan membangun badan, sehingga manusia secara utuh diselamatkan dari dosa dan dari dunia begitu, Natal pun membawa sukacita seperti diberitakan malaikat dan melalui para gembala dan domba-domba, Yesus mengangkat martabat mereka secara manusiawi. Yesus hadir dan menyelamatkan manusia, dengan topik yang diusung-Nya dari awal yaitu meminta supaya manusia bertobat. Sehingga Natal memberikan refleksi riil bagi kita orang kristiani adalah "sebuah pertarungan baik fisik maupun mental untuk membangun jiwa dan membagun badan". Selamat Natal untuk sahabat-sahabatku yang merayakannya. ***Pangkalpinang, 25 Desember 2021 1 2 3 Lihat Sosbud Selengkapnya
Yesusmerupakan seorang juru selamatumat manusia yang sangat dinanti-nantikan. Hal tersebut membuat Mariakebingungan karena saat itu kondisi Yesus lahir di sebuah kandang domba,bukanlah tempat yang nayaman pada bayi umumnya. Artinya, Maria merenungkankelahiran Yesus itu sendiri apakah dia seorang raja?
TAHUKAH kau siapa bayi yang mungil ini? Ya, itulah Yesus. Ia baru lahir dalam sebuah kandang. Kandang adalah tempat tinggal binatang. Maria merebahkan Yesus dalam palungan, yaitu tempat makanan bagi keledai dan binatang-binatang lain. Tapi mengapa Maria dan Yusuf tinggal bersama binatang-binatang itu? Itu bukan tempat bayi yang baru lahir, bukan? Memang, bukan. Tapi inilah sebabnya mengapa mereka sampai tinggal di sini Kaisar Agustus, penguasa Roma, membuat undang-undang bahwa semua orang harus pulang ke kota kelahirannya supaya namanya didaftarkan dalam buku. Ya, Yusuf dahulu lahir di Betlehem. Tapi ketika ia dan Maria tiba di sana, tidak ada lagi tempat penginapan bagi mereka. Jadi mereka terpaksa datang ke kandang binatang-binatang ini. Dan justru pada hari itu Maria melahirkan Yesus! Tapi seperti dapat kaulihat, Yesus baik-baik saja. Dapatkah kaulihat para gembala yang datang menemui Yesus? Tadinya mereka di padang rumput pada malam hari menjaga domba-domba, dan cahaya yang sangat terang bersinar sekeliling mereka. Itu tidak lain dari seorang malaikat! Gembala-gembala itu sangat ketakutan. Tapi malaikat itu berkata Jangan takut! Ada kabar baik untuk kalian. Hari ini, di Betlehem, Kristus Tuhan itu telah lahir. Ia akan menyelamatkan orang-orang! Kalian akan menemuinya dibungkus dengan lampin dan berbaring dalam palungan.’ Tiba-tiba banyak malaikat datang dan mulai memuji-muji Allah. Maka segera gembala-gembala ini pergi untuk melihat Yesus, dan sekarang mereka telah menemukannya. Tahukah kau mengapa Yesus begitu istimewa? Tahukah kau siapa ia sebenarnya? Ingat, dalam cerita pertama dari buku ini kau membaca tentang Putra Allah yang pertama. Putra ini bekerja bersama Yehuwa menjadikan langit dan bumi serta segala sesuatu yang lain. Ya, ia adalah Yesus! Ya, Yehuwa memindahkan kehidupan Putranya dari surga ke dalam kandungan Maria. Seketika itu juga seorang bayi mulai bertumbuh dalam kandungannya sama seperti bayi-bayi lain dalam kandungan ibu mereka. Tapi bayi ini adalah Putra Allah. Akhirnya Yesus lahir di sini dalam kandang di Betlehem. Dapatkah kau mengerti sekarang mengapa malaikat-malaikat itu begitu gembira memberitahu kepada manusia bahwa Yesus telah lahir?
veNBIy. 137tcxix51.pages.dev/256137tcxix51.pages.dev/345137tcxix51.pages.dev/51137tcxix51.pages.dev/224137tcxix51.pages.dev/203137tcxix51.pages.dev/133137tcxix51.pages.dev/334137tcxix51.pages.dev/138137tcxix51.pages.dev/384
kandang domba tempat yesus lahir