Wisatakampung 3D Malang sangat pas untuk dikunjungi saat weekend, penuh spot instagramable. Rabu, 3 Agustus 2022; Cari. Jumpa Sahabat Museum di Surabaya, Dinas Kebudayaan DIY Gelar Pameran Sejarah Mataram Kuno Bekasi 8 jam lalu - Jawa Barat. Mobil Suzuki SX4 Over 2007 Manual Bekas Siap Pakai Surat Lengkap - Sukabumi

Découvertes Passé, Présent & Futur Passé Passé A travers un parcours chronologique, découvrez des dizaines de consoles, d’accessoires, de jeux, d’objets dérivés qui ont façonné l’histoire du jeu vidéo. Présent Présent Découvrir les nouveautés mais aussi les réalisations numériques du tissu local et régional vous permettra d’avoir un regard différent sur les tendances videoludiques. Futur Futur En testant des jeux de studios majeurs ou de développeurs indépendants, en participant à des ateliers, des conférences, des rencontres, en accédant à l’espace de coworking, les moyens de laisser votre créativité exploser sont nombreux. Bienvenue au Pixel Museum Horaires d'ouverture Fermé1000-18001000-16001400-2200Évènement privéLockdown Actuellement & Prochainement Événements Retrospective Naruto A partir du 1er Mai 2023 Actuellement & Prochainement ailleurs Événements HORS LES MURS Anniversaire Toys Discovery Museum 20 Mai 2023 Exposition Raoul Cauvin et Louis-Michel Carpentier Jusqu'au 15 Juillet 2023 Festival Drepano cyt'OSE 17, 18 et 19 Juin 2023 COLLECT’ MARKET BRUSSELS 03 Septembre 2023 Made in Asia 2023 22-24 Septembre 2023 BeliMewarnai 3d Online terdekat di Bekasi berkualitas dengan harga murah terbaru 2021 di Tokopedia! Pembayaran mudah, pengiriman cepat & bisa cicil 0%. Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. kulkas 2 pintu xiaomi extender sendal Kabupaten Bekasi - Setelah direvitalisasi, Gedung Juang 45 Tambun di Kabupaten Bekasi menjelma menjadi Museum Bekasi yang serba digital. Cocok buat ngabuburit!Berlokasi di Jalan Sultan Hasanudin Setiadarma, Gedung Juang 45 Tambun atau Museum Bekasi kini menjadi magnet wisata di Kabupaten Bekasi. Mulai direnovasi tahun 2020, gedung itu telah kembali dibuka akhir tahun Desember wujud gedung bersejarah yang dahulu tampak angker dan menyeramkan bertransformasi jadi museum edukasi sarat sejarah. detikTravel pun menyambangi museum itu tepat hari Rabu 14/4/2021. Gedung Juang 45 Tambun yang telah jadi Museum Bekasi pasca direvitalisasi Agung Pambudhy/detikTravelTiba di lokasi, tim detikTravel langsung disambut oleh pemandu wisata Museum Bekasi yang telah standby menunggu. Setelah itu, langsung diarahkan untuk mengisi data diri sebagai syarat untuk tiket Adis Rona Januari, pemandu lulusan Sejarah UNJ yang memandu tim, menyusuri setiap sudut gedung bersejarah itu. Dijelaskan olehnya, dahulu Gedung Juang 45 Tambun dibangun seorang saudagar kaya Tionghoa."Dulu rumah ini milik saudagar Tionghoa kaya, Khouw Van Tamboen. Sempat jadi tempat tinggal sampai kantor," immersive di dalam Gedung Juang 45 Tambun Agung Pambudhy/detikTravelSejarahnya, dahulu gedung itu memiliki nama asli Landhuis Tamboen. Gedung itu sendiri telah ada sejak abad ke-19 oleh Adis, interior dan eksterior yang ada di gedung itu dijaga sebaik mungkin seperti aslinya. Itu tampak dari detail yang ada."Tegel yang ada di sini sama sekali gak diganti, masih seperti aslinya. Yang paling tua dari tahun 1906," walau memberdayakan gedung bersejarah, Museum Bekasi ini menyajikan informasi terkait gedung dan Kabupaten Bekasi secara digital. Tujuannya adalah agar lebih ramah di kalangan milenial."Konsepnya museum museum digital yang mengutamakan digitalisasi. Di sini ada dua lantai. Isi konten bukan hanya tentang gedung ini, tapi juga tentang Kabupaten Bekasi," tertarik datang ke Gedung Juang 45 Tambun atau Museum Bekasi, museum ini tetap buka selama bulan Ramadan. Hanya saja, jam bukanya dimulai dari pukul WIB selama bulan untuk tiket masuk, pihak pengelola museum masih belum mengenakan alias gratis. Tentunya bisa juga jadi opsi bagi traveler Bekasi yang ingin ngabuburit sambil mengisi ilmu. Asyik juga untuk foto-foto. Simak Video "Penampakan Puluhan Fosil di Museum Patiayam Kudus yang Dikonservasi" [GambasVideo 20detik] rdy/fem BeliMuseum Online terdekat di Kabupaten Bekasi berkualitas dengan harga murah terbaru 2022 di Tokopedia! Pembayaran mudah, pengiriman cepat & bisa cicil 0%. Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Bekasi - Museum Bekasi dulu dikenal sebagai Gedung Juang 45 menunjukkan kebaruan. Dulu gedungnya tua dan tidak terawat hingga terkesan Juang 45 merupakan salah satu bangunan sejarah yang tersisa di Bekasi. Tempat ini dulunya adalah bangunan milik tuan tanah bernama Luitenant der Chinezen Khouw Tjeng ini disebut-sebut angker. Masyarakat setempat mengenal tempat ini sebagai gudang kelelawar, karena terdapat banyak kelelawar yang bersarang di sana. Namun saat ini, Gedung Juang 45 bertransformasi menjadi Museum Bekasi lewat revitalisasi mulai tahun 202 dan selesai pada tahun 2021. Saat ini, gedung ini sangat modern karena mengusung tema sebagai museum angker atau mistis yang dulu tertanam, sekarang tidak terasa. Fasilitas dan ornamen di dalamnya diremajakan. Banyak fitur modern disuguhkan dari museum ini."Karena ini kan museum digital pertama di Bekasi, alat-alat digitalnya kita ada theater, immersive 3D yang sedang masa perbaikan, serta alat-alat digital yang lain. Itu yang buat menarik mungkin ya," ujar pemandu Museum Bekasi, Rika Meirika, kepada detikTravel, Sabtu 27/5/2023.Fasilitas digital unggulan di sini seperti theater dapat traveler nikmati secara gratis untuk menonton film pendek. Jam pemutaran filmnya yakni pada pukul dan WIB."Selain itu, kita ada juga Augmented Reality Wall, ada juga buku-buku Interactive Book, ada juga Amphiteather yang bisa dibuat event, ada juga toilet, mushala, ada cafe juga," Rika Reality Wall ,merupakan sebuah permainan augmented reality di mana traveler diajak bermain game dan menjadi tokoh utama dalam permainan tersebut. Nantinya traveler akan berperan jadi Prabu Siliwangi. Traveler diajak untuk mengendarai kapal, berperang, hingga memperagakan proses pembuatan Reality ini kerap jadi favorit bagi para pengunjung, khususnya anak-anak."Biasanya fasilitas ini nih yang paling ramai, ramai anak-anak, bahkan sampai ngantri biasanya," kata pemandu Museum Bekasi, Reghina tersebut juga diafirmasi oleh pengunjung, Dwi, yang merupakan kali pertama dirinya datang sejak revitalisasi."Jauh dari kata horror lah, kalau dulu kan memang kayak terbengkalai, jadi orang mau masuk ke sini kan segen gitu. Tapi, sekarang kan lebih instagrammable juga kan bisa buat foto-fotonya," ujar Kelalawar di Museum Bekasi. Weka Kanaka/detikcom"Identiknya dengan bau kelelawar itu ya, mungkin bisa lebih diminimalkan baunya. Saya tadi agak pusing sih ya begitu ke atas, karena baunya termasuk menyengat, kebetulan saya tidak pakai masker. Kalau sore sih saya lihat masih ada kelelawar juga lewat. Kalau di bawah sih nggak terasa, tapi kalau ke atas baru terasa. Jadi masukannya kalau bisa lebih diminimalisir aja, walaupun memang ikoniknya gudang kelelawar," Dwi ini walau sudah berganti rupa jadi lebih modern, tapi tak begitu saja menghilangkan identitas tempat ini yang jadi habitat para kelelawar. Pada lantai dua terdapat ornamen kelelawar, bahkan menurut pemandu, masih ada beberapa kelelawar yang datang dan tinggal di loteng, sehingga ini juga yang buat lantai dua tempat ini memiliki bau khas yang masih menurut Dwi, sejauh ini, Museum Bekasi jadi tempat yang cukup nyaman untuk dikunjungi."Tapi sejauh ini sudah nyaman sekali," kata operasional dan tarif MuseumWaktu operasional tempat ini adalah pukul WIB dan buka setiap hari Selasa-Minggu, kecuali Senin dan hari libur lagi,gedung juang 45 bekasi berkunjung ke sini gratis lho! Simak Video " Geger Running Text di Bekasi Diretas Sindir Plt Wali Kota hingga Satpol PP" [GambasVideo 20detik] wkn/fem Monumensekaligus museum ini berlokasi di Jalan Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Monumennya dibangun untuk memperingati peristiwa ditariknya tentara Belanda dari Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Museumnya berisi peplika pakaian militer, senjata api, berbagai diorama, dan tandu Jenderal Sudirman. Kabupaten Bekasi - Usai bertransformasi menjadi Museum Bekasi, Gedung Juang 45 Tambun mulai meninggalkan citra lamanya. Makin digital, spot kekinian makin banyak. Usai direvitalisasi pada akhir Desember 2020, kini Gedung Juang 45 Tambun telah dibuka kembali untuk publik dengan format baru Museum Bekasi. tapi perubahan itu tidak mengubah banyak fisik bangunan yang telah ada sejak abad ke-19 dikunjungi detikTravel pada hari Rabu siang 14/4/2021, museum tampak begitu lengang. Momen bulan puasa agaknya sedikit banyak berpengaruh pada kunjungan wisatawan siang itu. Hanya ketika melangkahkan kaki ke dalam museum, pengunjung langsung disambut dengan pintu otomatis yang bergerak lewat sensor. Nuansa modern kian dipertegas dengan pengisian data diri yang dilakukan secara touchscreen di museum terdiri dari sejumlah ruangan yang dibagi ke dalam dua lantai. Dihimpun detikTravel, berikut ruangan yang ada di museum tersebut1. Hall of FameRuang pertama di museum Agung Pambudhy/detikTravelTepat di ruangan pertama, traveler bisa melihat ruang hall of fame yang menampilkan potret Bupati Bekasi dari masa ke masa. Mulai dari foto beserta biodata dan patung kecil diorama, dapat dilihat di ruangan informasi, revitalisasi Gedung Juang 45 Tambun dilakukan oleh Bupati Bekasi kini yang bernama Eka Supria Atmaja. Proses revitalisasi memakan waktu kurang lebih satu Ruang Prasejarah BekasiRuangan ini menampilkan Bekasi di era prasejarah Agung Pambudhy/detikTravelSesuai namanya, ruangan yang satu ini menampilkan berbagai peninggalan prasejarah yang ditemukan di Kabupaten Bekasi. Beberapa yang cukup populer adalah Prasasti Tugu dan lainnya yang ditemukan di kawasan Babelan, Kabupaten Hall Kerajaan TarumanagaraDari masa prasejarah, perjalanan beranjut ke Kerajaan Tarumanagara. Di ruang ini, traveler bisa belajar banyak soal asal muasal nama Bekasi dewasa dahulu Bekasi dikenal sebagai Chandrabhaga yang berarti bagian dari bulan. Kemudian namanya bertransformasi menjadi Sashi Bhaga, kemudian masa Kerajaan Tarumanagara, Kabupaten Bekasi disebut sebagai sebagai salah satu pusat kerajaan. Dimana hal itu tertulis dalam Prasasti Tugu yang dapat ditemui replikanya di museum Ruang bioskop sampai 3D di Museum Bekasi 1000 SDN Jatiwaringin VII Bekasi 170 05-Sep-19 10.00 Sekolah Binus Simprug (VIP ) permintaan khusus jadi minta agar di dahulukan 29 05-Sep-19 13:00 SMK AL Hasra Depok 50 05-Sep-19 14:00 Kupus 1 Direktorat Keuangan Angkatan Darat 25 06-Nov-19 Jumat 08-Nov-19 08:00 SD Mulia Mangga Besar (Pak Alex) 70 08-Sep-19 10:00 magic art 3d (membawa Saffana Zahira Wisata Wednesday, 18 May 2022, 0838 WIB Gedung Juang 45 Bekasi Museum Digital Bekasi Beberapa tahun silam santer diperbincangkan konten horror Youtube yang menjelajah Gedung Juang 45 Bekasi untuk mencari kemunculan penunggu ghaib. Kesan mistis juga dikaitkan dengan ribuan kelelawar yang menghuni gedung tersebut. Namun kini pesona Gedung Juang 45 Bekasi telah berubah. Mari simak tulisan ini untuk mendapatkan jawabannya! Roda sepeda motor matic melaju kencang, tak peduli seberapa teriknya matahari menembus kulit yang terbalut helm dan jaket. Sekitar 11 KM menyisir jalan Kalimalang yang tak pernah sepi dipadati oleh hiruk-pikuk kendaraan. Perlu waktu 30 menit untuk sampai di Gedung Juang yang berlokasi di Jalan Sultan Hasanudin Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Meski telah tinggal belasan tahun di daerah ini, tetapi ini menjadi kali pertama penulis menyusuri gedung seluas 1170 M². Memasuki gerbang utama sambil memarkirkan kendaraan, terdengar hingar-bingar alunan Tanjidor, Kendang, dan alat musik tradisional Bekasi lainnya sedang dimainkan. Mengikuti jejak alunan suara itu, langkah penulis berbelok ke sisi kanan pelataran Gedung Juang yang bernama Taman Juang. Rupanya terdapat Pentas Seni Budaya yang mengusung tema Lebaran Orang Bekasi 2022 pada Ahad 15/05/22. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Seni Budaya bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bekasi. Ketika mencari posisi tempat duduk di depan panggung, penulis melihat seorang adik kecil sekitar usia sekolah dasar dengan atribut baju beladiri silat berwarna kuning, ikat kepala merah, dan ikat pinggang kain batik sedang memeragakan Seni Topeng Betawi dengan gerakan lincah dan penuh atraktif menyihir para penonton. Ternyata area yang kini penulis singgahi sudah menjadi tempat yang sering digunakan untuk acara-acara kebudayaan dan bazaar UMKM Bekasi. Pentas Seni Budaya 2022 Tak berlama-lama duduk di pelataran, penulis bergegas masuk ke dalam Gedung Juang 45 yang kini disebut sebagai Museum Digital Bekasi dengan tanpa tiket masuk alias gratis. Namun pengunjung tetap wajib mematuhi protokol kesehatan dan scan aplikasi peduli lindungi. Selangkah dari pintu masuk, terdapat seorang wanita muda yang duduk di meja penerima tamu. Ia adalah salah satu staff museum disini. Ia bertanya asal dan tujuan penulis untuk datang kesini serta menjelaskan tata-tertib yang harus dipatuhi oleh para pengunjung. Terdapat beberapa pemandu museum yang sigap untuk menjelaskan serba-serbi Museum ini. Namun sayang ketika penulis hendak mewawancarai salah seorang dari mereka, penulis mendapat penolakan lantaran tidak membawa surat dari instansi yang berwenang semacam surat perizinan dari Universitas maupun sekolah. Namun tak masalah, yang terpenting masih bisa menjelajah solo di Museum ini. Untuk teman-teman yang punya tujuan yang sama dengan penulis, yakni wawancara atau liputan di Museum ini, jangan lupa lengkapi persyaratannya ya! Meringkas Bekasi, Menerawang Setiap Sisi Aura mistis, pengap, kurang terawat, dan ribuan kelelawar menakutkan yang sering terlintas dibenak penulis tentang gedung ini ternyata sirna. Meski baru diresmikan oleh Pemerintah Daerah Bekasi pada 20 Maret 2021, Namun nyatanya setiap sudut lantai dan hall yang berjumlah sebelas di Gedung ini bersih, rapi, dan sangat tertata apik setiap koleksi antiknya. Ketika memasuki Hall pertama yakni Hall of Fame, pengunjung akan disambut oleh 17 patung dan interactive virtual wall yang menyajikan ringkasan pemimpin daerah Bekasi dari masa ke masa. Tak ketinggalan, terdapat virtual photoboth dengan beragam latar visual yang dapat menjadi cara melukis momen bagi para pengunjung. Tema besar seperti sejarah Gedung Juang, peninggalan bersejarah masa kerajaan, ragam kesenian dan kebudayaan Bekasi, masa kependudukan Jepang di Indonesia, hingga pembentukan dan pengembangan Bekasi yang sebelumnya bernama Kabupaten Jatinegara semua dikulik secara lengkap dengan teknologi edukasi canggih pada sepuluh Hall lainnya. Interactive virtual wall, salah satu teknologi edukasi yang ada di Museum Digital Bekasi Teknologi edukasi canggih berupa mini bioskop yang menampilkan selayang pandang kuliner budaya Bekasi, immersive room ruang cinema 3D, game Entong Tolo Robin Hoodnya Bekasi, hingga augmented reality Tarumanegara memudahkan pengunjung untuk mengakses informasi lebih jelas dan rinci pada setiap tema besar yang mereka kunjungi. Menariknya saat langkah kaki menapaki pusat ruangan di lantai dua Gedung ini, penulis menemukan monumen rombongan kelelawar yang terbang mengitari balok kaca dan mengarah ke atas bangunan seolah-olah menjadi penghuni yang memadati Hall ini. Ribuan patung kelelawar mengitari ruangan Menurut salah seorang pemandu museum, monumen tersebut dibangun sebab dahulu warga sekitar menyebut gedung ini sebagai gedung kelelawar. Setiap sore hingga malam hari rombongan kelelawar menghuni gedung ini. Kenangan itulah yang melatarbelakangi terancangnya monumen kelelawar ini. Menyingkap Senja dengan Jas Merah Tak terasa hampir dua jam penulis mengitari dua lantai Gedung Juang 45 Bekasi ini sendirian. Adzan Ashar berkumandang, datang senja pukul Waktu yang tepat bagi para staff Museum untuk menutup tempat dan mengabarkan sejarah kembali kepada para pengunjung di esok pagi. Saat hendak menuju pintu keluar, rombongan ibu-ibu berfoto ria bersama. Salah seorang dari mereka yang menggenggam ponsel mengoceh, “Enak kan sekali-kali jalan-jalan ke Museum jangan ke Mall mulu!” Terdengar tawa renyah dari beberapa ibu-ibu lain tanda setuju menyambut ocehan seorang ibu tersebut. Teringat sebuah pesan dari Bung Karno yang sering digelorakan di berbagai tempat dan kondisi, bahkan pesan ini terlukis tepat di pusat lantai dua pojok kanan Museum Digital Bekasi. Terpampang wajah Bung Karno dengan pesannya yaitu, “Jas Merah Jangan sekali-kali melupakan sejarah!” Sejatinya museum menawarkan kenangan masa lampau yang menjadikan kita dapat mengambil hikmah untuk memperbaharui diri agar menjadi manusia modern yang berbudi pekerti luhur pada masa kini dan nanti. gedungjuang museum museumdigitalbekasi bekasi sejarahbekasi mistis misteri tambunselatan Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Wisata
\n\n \n\n museum 3d di bekasi
tentangwisata kota tua magic art 3d museum yang terletak di jakarta barat dengan terdiri 100 spot lebih lukisan dan rumah kaca yang instagramable. HOTLINE : 08118986696 EMAIL Museum ini di design dan di persiapkan konten nya dalam waktu 4 bulan dengan menampilkan lebih dari 100 lukisan mural buatan tangan seniman Indonesia dan Korea yang
While you’re in Québec City, treat yourself to a quick history lesson with a stop at some of these museum mainstays in the birthplace of French North America. Québec City museums and interpretation centres have been proudly preserved and restored to provide a captivating look at the city’s origins and storied tip Most museums have online booking. Save time by buying your tickets prior to your visit. Musée de la civilisationLocated in the Lower Town of Old Québec, between Petit-Champlain and the Old Port, Musée de la civilisation is an eye-opening window onto different facets of the human condition. Explore prestigious international exhibitions and thought-provoking permanent exhibits in a visitor-friendly setting accessible to all. With special interactive displays for children and teens, there truly is something for everyone. Pro tips Head to the rooftop for great views of Old Québec, the St. Lawrence, and Île d’Orléans. Permanent exhibitions at Musée de la civilisationThis is Our Story Get acquainted with the Indigenous peoples who make Québec their home. See how their ways of life have evolved and learn about the cultural diversity of these nations and their demands and aspirations. My place From the kitchen to the living room, through the attic and the garden, every nook and cranny of this house was especially designed for the hands of small children. Designed for ages 3 to 8. Ongoing and upcoming exhibitions at MNBAQ René et Lévesque November 17, 2022 to September 4, 2023 Read Inspiring Nature, Inspired Technology April 6 to September 10, 2023 Read Love Me Gender May 18, 2023 to April 14, 2024 Read Major EventOur Time on Earth June 14, 2023 to January 3, 2024 Read Musée national des beaux-arts du QuébecThe 4 buildings making up this museum complex sit where history was made on the Plains of Abraham in the Upper Town of Old Québec. The museum is home to over 40,000 works, the largest collection of art from Québec. Discover artists from Québec and abroad, a remarkable variety of old masterpieces and modern art, and the Family Gallery with exhibits and workshops for everyone. You won’t want to leave without a bite to eat at the light-filled museum's restaurant where chef Laurent Godbout offers a menu that changes according to the seasons and current exhibitions.* Note that preparatory work for the future Espace Riopelle is under way. Thus, the Central Pavilion, the Gérard Morisset Pavilion, and the Charles Baillairgé Pavilion are closed. The Pierre Lassonde Pavilion remains open and have plenty to exhibitions at Musée national des beaux-arts du Québec Jean-Paul Riopelle, Alfred Pellan, Fernand Leduc, and Jean-Paul Lemieux Admire works by four of Québec’s modern art Inuit art. The Brousseau Collection The more than 100 works in this collection shed light on how the inhabitants of northern Canada interact with nature, animals, and the people in their A selection of 69 works encompassing all the periods of the MNBAQ’s collections ancient, modern, and contemporary art offers visitors a unique philosophical voyage that hinges on three universal themes, identities, migrations, and territories. Decorative arts and design in Québec Delve into the methods of Québec artists and designers through this display of 145 objects created between 1950 and Ferron to BGL – Contemporary art in Québec See how Québec art has evolved since the profound social changes of the 1960s Quiet Revolution and discover leading figures from the province’s art Riopelle – Tribute to Rosa Luxembourg Put this colossal fresco at the top of your must-see list! It’s a dazzling 40-metre-long display of Riopelle’s talent and spirit. Bonus The fresco is in the Pierre Lassonde Pavilion, a favourite among Instagrammers. Ongoing and upcoming exhibitions at MNBAQ Major EventAlexander McQueen June 15 to September 10, 2023 Read Monastère des AugustinesSteeped in history and heritage, the monastery was the first North American hospital outside of Mexico. Step inside to explore, and discover thousands of artifacts that trace the evolution of medicine. To make the most of your visit, tour the museum, enjoy a relaxing overnight stay in a simple yet comfortable room, refuel with a meal prepared by a chef renowned for healthy food, and join in a wellness workshop. Permanent exhibition at Monastère des AugustinesThe Augustines sisters watch over a remarkable collection of over 50,000 artefacts that tell the story of health care since their arrival in 1639. Admire the pieces exhibited at the Museum, including some of the archives recognized in the Memory of the World Register list by UNESCO, and be a privileged witness of the evolution of medical instruments and the know-how of these devoted nurses. Royal 22e Régiment Museum at the Citadelle of QuébecCome inside the biggest British fortress ever built in North America to learn what life was like in the Canadian army’s only French-language infantry exhibition at the Royal 22e Régiment museumThe Je me souviens permanent exhibition looks back on 100 years of regimental history through archival videos, moving personal stories, maps, and items on public view for the first time. Plains of Abraham MuseumBe on the front lines at the Battles 1759-1760 exhibition for a close-up look at the famous Battle of the Plains of Abraham. The museum also features a uniform collection, a gripping immersive film presentation featuring historic eye-witness accounts, and fun interactive games for young visitors. Huron-Wendat MuseumThis museum in Wendake, a First Nations community near Québec City, is the perfect blend of today and yesteryear. Here visitors can discover the rich culture and know-how of the Huron-Wendat. Local experts, audio guides, and touchscreen tablets add to the experience in the permanent exhibition hall. For a truly authentic experience, treat yourself to a meal at La Traite restaurant and visit Onhoüa Chetek8e, a traditional Huron site. Pôle culturel du Monastère des UrsulinesThe Monastère des Ursulines, a founding community of New France established in Québec City in the 17th century, is the first school for girls in the north of the continent. Nowadays, it is a museum of history and art that exhibits the wealth of the oldest teaching religious community in Canada. Don't leave without seeing the Chapel, which reveals a magnificent collection of carved wood, ancient works of art as well as objects embroidered by the Ursulines. Interpretation Centres with a Spotlight on Know-howWant to learn more about a specific subject? Stop by one of Québec City’s interpretation centres or learn from dedicated artisans who are happy to share their know-how at one of our local can discover unique pieces at a sculpture or copper art studio, learn how local gins are distilled or how blackcurrant products are made, or get inspired by the words and songs of the poet Félix Leclerc on Île d’Orléans. There’s so much to learn and so many people to meet! You'll Also Like The Best Experiences to Discover the Indigenous Culture Read 10 Best Things to Do in Old Québec City Read Walking Tours in Québec City Read Bike Tours in Québec City Read 12 Historical Gems in Old Québec You Should Not Miss Read 15 Historic Places That Bring Québec City's Key Moments to Life Read The Best Spots to Visit on a Tour of Île d'Orléans Read InstantStreet View. Instant. Street View. Stuck? Click on a place below: 81st Street Northeast, Hove Mobile Park, Cavalier County, ND 58355, United States of America.
Museum merupakan tempat yang menyimpan berbagai koleksi yang memiliki nilai sejarahnya. Museum dapat menjadi salah satu referensi ketika ingin menghabiskan waktu berlibur. Saat ini beberapa museum memiliki koleksi yang unik, salah satunya museum di Bekasi saat ini sudah direnovasi dan menjadi museum dengan konsep digital. Di sini pengunjung dapat berlibur sekaligus mendapatkan wawasan baru. Untuk itu, artikel ini akan membahas museum digital Bekasi yaitu yang berada di Gedung Juang 45 Umum Museum BekasiInformasi Alamat, Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Museum BekasiSejarah Museum Digital BekasiKoleksi Museum Digital Bekasi1. Koleksi Digital2. Hall Of Fame Bupati Bekasi atau Profil Bupati Bekasi3. Koleksi Prasejarah4. Koleksi Sejarah Kerajaan5. Sejarah VOC6. Sejarah BekasiFasilitas Museum Digital Bekasi1. Mini Teater2 Tour Guide3. Area Komunal4. Fasilitas LainnyaInformasi Umum Museum Bekasi Museum Bekasi berdiri dalam kompleks Gedung Juang 45. Luas dari gedung itu sendiri mencapai meter persegi dengan luas tanah sebesar meter persegi. Setelah direnovasi, nama Gedung Juang 45 saat ini berubah menjadi Museum Digital Gedung Juang 45 ini memiliki kondisi ruangan yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Museum ini memiliki 2 lantai dan terdapat 10 area terbuka yang memiliki koleksi sejarah Bekasi. Sebelum direnovasi, gedung ini dikelilingi oleh pagar tinggi, saat ini pagar tersebut telah dibongkar dan sekarang dibangun area tersebut dihias menggunakan lampu taman yang berjejer indah, kemudian terdapat tugu Candrabhaga. Pada area tengah plaza dibangun kolam besar yang berada tepat di depan gedung. Pada sisi kiri area ini terdapat tulisan Museum Sejarah dengan background tembok batu bata pada saat malam hari, museum ini akan dihias dengan lampu warna warni yang menambah kesan indah. Museum ini dibuka lagi untuk masyarakat umum pada 19 Maret revitalisasi mulai pada tahun 2020. Museum ini saat ini dikelola dan di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Olahraga Kabupaten Juga Daftar Stadion Lapangan Sepak Bola Alamat, Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Museum BekasiBerikut beberapa informasi detail mengenai alamat dan jam buka museumAlamat Jl Sultan Hasanudin No. 5 dan No. 39, Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Telepon 0813 1740 3088Jam Operasional Senin-Sabtu WIBHarga Tiket Tidak ada atau menjadi Museum, bangunan tersebut bernama gedung juang 45. Gedung ini dikenal masyarakat sebagai Landhuis Tamboen atau gedung tinggi. Gedung ini dulunya dibangun oleh Khow Tjeng merupakan seorang kapitan dari Cina sekaligus tuan tanah yang memiliki perkebunan tebu yang besar. Khow Tjeng Kie ini membangun gedung tersebut melalui 2 proses, yaitu tahun 1906 hingga tahun 1910. Dan tahun ini menjadi milik Kouw Oen Huy di tahun 1942 pada saat Khow Tjeng Kie meninggal dunia. Gedung tersebut mengalami penjajahan Jepang dan dijadikan sebagai markas militer. Jepang mendiami gedung ini sekitar tahun 1943 hingga tahun 1947, saat Belanda melanggar perjanjian Linggarjati sekaligus melakukan agresi militer pertama Belanda, Belanda mulai menguasai gedung tersebut hingga tahun 1949, tahun 1950 gedung tersebut menjadi milik Indonesia 1950, tempat ini mulai ditempati oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bekasi. Tahun 1951, gedung ini menjadi markas Tentara Nasional Indonesia TNI Angkatan Darat, divisi Batalyon Kian Santang. Setelah itu, gedung ini menjadi gedung pemerintahan hingga tahun sejarah Gedung Juang 45 yang panjang dan menjadi salah satu saksi bisu kemerdekaan Indonesia, gedung ini menjadi salah satu cagar budaya yang harus dilindungi di Juga Center Point Museum Digital Bekasi1. Koleksi DigitalSeperti namanya, di Museum Bekasi ini terdapat beberapa koleksi yang dikemas secara digital. Koleksi digital ini menjadi salah satu daya tarik dari museum ini. Koleksi yang didigitalisasikan merupakan koleksi sejarah hingga profil dari setiap ruangan terdapat layar yang berisi informasi mengenai setiap sejarah. Tersedia juga virtual reality yang bisa digunakan pengunjung. Koleksi digital ini juga ditampilkan di layar yang ada di dinding setiap sudut Hall Of Fame Bupati Bekasi atau Profil Bupati BekasiPada saat pertama kali memasuki gedung museum, pengunjung akan disajikan profil bupati Bekasi dari tahun ke tahun. Di ruangan ini terdapat patung berwarna emas yang berbentuk miniatur bupati yang pernah menjabat di Kabupaten Bekasi beserta foto dan tahun masa Koleksi PrasejarahKoleksi prasejarah ini disimpan di sebelah ruang hall of fame bupati. Disini terdapat beberapa foto foto dan cerita zaman prasejarah yang terjadi di Bekasi tersebut terpajang di dinding dinding ruangan tersebut. Selain itu, ada beberapa koleksi bukti prasejarah, seperti alat alat atau karya yang dihasilkan pada masa Koleksi Sejarah KerajaanDi ruangan ini menyediakan sejarah lengkap dari Kerajaan Tarumanegara, mulai dari raja hingga cerita lengkap mengenai Kerajaan Tarumanegara. Di satu bagian terdapat buku interaktif digital 3 dimensi yang menampilkan kisah sejarah dari kerajaan yang disertai dengan pengeras itu, ada cerita tentang kerajaan lainnya seperti perang bubat yang dikemas menjadi patung Sejarah VOCDi lantai 2, terdapat sejarah mengenai asal mula datangnya VOC ke Indonesia, lengkap dengan cerita digitalnya yang berbentuk interactive table. Kisah-kisah dan foto bukti VOC ke Indonesia tersebut ditata sedemikian rupa di dinding Sejarah BekasiMuseum ini juga menyajikan cerita dari sejarah Bekasi, mulai dari berdirinya Bekasi hingga politik dagang yang terjadi di Bekasi. Selain itu, Pengunjung dapat melihat cerita keseluruhan dari pahlawan Bekasi, seperti Entong Museum Digital BekasiMuseum ini menyediakan fasilitas serta pelayanan yang menarik. Berikut beberapa fasilitas dan pelayanan yang dapat ditemui di area museum ini1. Mini TeaterMuseum Bekasi ini dilengkapi dengan mini teater yang berkapasitas cukup banyak. Museum ini akan menampilkan berbagai cerita tentang sejarah Bekasi. Teater ini menyediakan 3 film yang bisa dilihat dengan jam berikutFilm Pertama WIBFilm Kedua WIBFilm Ketiga WIBBaca Juga Alun Alun Tour GuideMuseum ini juga menyediakan tour guide untuk pengunjung yang ingin cerita lengkap dari masing masing koleksi yang ada di museum. Tour guide akan memberikan seluruh informasi mengenai museum dengan waktu yang tidak Area KomunalDi area ini, pengunjung dapat menghabiskan waktu untuk bermain atau sekadar berfoto di luar gedung museum. Area ini dihiasi dengan taman taman yang cantik dan bagus untuk menjadi latar Fasilitas LainnyaTempat ini menyediakan area parkir yang luas dengan keamanan yang terjamin. Selain itu, terdapat mushola yang bisa digunakan oleh pengunjung. Toilet yang ada di museum ini juga cukup bersih. Selain itu, juga terdapat toko oleh oleh yang bisa dikunjungi pengunjung untuk membeli merchandise sejarah kekinian Museum Bekasi tersebut dapat dikunjungi untuk mempelajari sejarah ataupun sekedar ingin berlibur saja. Jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan ketika berada di museum ini. Tetap jaga kebersihan serta jaga barang bawaan yang dibawa.
Glk2F.
  • 137tcxix51.pages.dev/66
  • 137tcxix51.pages.dev/394
  • 137tcxix51.pages.dev/71
  • 137tcxix51.pages.dev/53
  • 137tcxix51.pages.dev/338
  • 137tcxix51.pages.dev/26
  • 137tcxix51.pages.dev/23
  • 137tcxix51.pages.dev/116
  • 137tcxix51.pages.dev/303
  • museum 3d di bekasi